Selasa, 19 November 2013

Istana Siak





Sebuah kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau telah meninggalkan jejak yang cantik di muka bumi. Itulah Istana Siak yang berada di Kabupaten Siak, Riau. Istana ini dibangun saat kepemimpinan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889.

Di Istana Siak Anda dapat melihat beragam koleksi warisan kerajaan berupa kursi singgasana yang bersepuh emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan, tombak, payung kerajaan, patung perunggu Ratu Wihemina, serta alat musik komet yang hanya ada dua di dunia. Saat ini beberapa koleksi benda antik dari Istana Siak Sri Indrapura disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Istana Siak memiliki perpaduan arsitektur  Melayu-Arab-Eropa. Dijuluki sebagai Istana Matahari Timur dan bernama asli Assiyaratul Hasyimiah. Pada dinding istananya dihiasi keramik yang didatangkan dari Prancis. Bangunan istana ini berlantai dua, dimana di lantai bawah terbagi menjadi 6 ruangan sidang, ruang tamu kehormatan, ruang tamu untuk laki-laki, ruang tamu untuk perempuan, dan ruang sidang kerajaan sekaligus ruang pesta. Sementara lantai atas meliputi 9 ruangan untuk Sultan dan ruang untuk tamu kerajaan.

Lingkungan disekitar Istana ini  sekarang telah difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan, dan toko oleh penduduk. Istana Siak dan ratusan benda pusaka di dalamnya dikelola Yayasan Amanah Sultan Syarif Kasim dimana pengurusnya masih keturunan Sultan Siak. ( Lihat Peta )

Danau Zamrud



(foto: merahputih-mama.blogspot)


A. Selayang Pandang

Danau Zamrud pada awalnya adalah dua danau yang berdampingan, yaitu Danau  Pulau Besar dan Danau Bawah. Danau ini terletak di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak, karena berada di areal pengeboran minyak Zamrud (BOB Siak Pertamina Hulu), maka kedua danau ini  lebih populer di tengah masyarakat dengan nama Danau Zamrud. Sejak tanggal 25  November 1980, kawasan danau dan hutan yang memiliki pemandangan khas hutan  rawa primer ini ditetapkan pemerintah sebagai kawasan suaka margasatwa. Belakangan  ini warga masyarakat bersama pemerintah daerah setempat mengusulkan kawasan seluas  2.500 hektar tersebut dijadikan sebagai kawasan taman nasional.     

B. Keistimewaan

Danau Zamrud memiliki panorama alam yang memikat dan eksotik. Udaranya yang  sejuk dan bersih, serta jauh dari hiruk pikuk penduduk dan kebisingan kota,  dapat dijadikan sebagai tempat alternatif bagi pengunjung untuk melepas penat  atau sekadar untuk mencari inspirasi. Keunggulan kawasan ini terletak pada  perpaduan konsep Taman Nasional Ujungkulon di Provinsi Banten dan Danau Toba  dengan Pulau Samosirnya yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Di kawasan  ini masih ditemukan berbagai jenis satwa yang langka dijumpai di tempat lain,  seperti ikan Arwana emas (schleropages formasus), ikan Balido, harimau  Sumatera (pantheratigris sumatrensis), beruang merah (helarctos  malayanus), serta beraneka jenis ular. Bahkan kicauan burung Serindit (loriculus  galgulus), yang menjadi ikon Provinsi Riau, dapat ditemukan di kawasan ini.  Bila melihat Danau Zamrud dari udara, pantulan air berwarna hitam yang berada  di tengah hutan rawa dan sumur bor minyak bumi hampir menyerupai permata  Zamrud. Pada sore hari, saat matahari mulai terbenam, para penghuni kawasan  ini, seperti burung elang, kera dan bahkan harimau, mulai menampakan diri satu  persatu.